FFbet

Friday, May 31, 2019

Indra Sjafri Ingin Lihat Potensi Pemain Baru Timnas U-23

Tim Nasional Indonesia U-23 terus memantapkan komposisi pemain dengan terus menjalani pemusatan latihan (TC) di Stadion Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), sejak Rabu (29/5/2019) sore. TC ini dilakukan sebagai persiapan menghadapi SEA Games 2019 dan terdekat mengikuti turnamen Piala Merlion tanggal 7-9 Juni 2019 mendatang di Singapura.

Salah satu yang menarik dalam pemusatan latihan kali ini dipanggilnya sejumlah wajah baru. Nama-nama baru itu di antaranya seperti M. Dicky Indrayana dari Bali United, Muhammad Rifad Marasabessy dari Tira Persikabo, duo pemain Persela Malik Risaldi dan Hambali, Rizky Dwi dari Kalteng Putra, Yacob Sayuri dari Barito Putera, dan M Rafli Mursalim dari Mitra Kukar.

Alasan Indra Sjafri memanggil para wajah-wajah baru karena ingin melihat potensi lain. Indra sengaja tidak memanggil nama-nama pemain langganan Timnas U-23 seperti Egy Maulana Vikri, Saddil Ramdani, Marinus Wanewar, Todd Rivaldo, Firza Andika karena sudah tahu kualitas mereka.

“Selain pemain yang sudah bersama saat Piala AFF U-22 dan Kualifikasi AFC U-23 lalu, kami juga memanggil beberapa pemain baru. Untuk pemain yang tidak dipanggil adalah nama yang sudah kami tahu kualitasnya,” kata Indra.

“Jadi kami ingin melihat potensi pemain baru yang ada. Sekarang sampai September, saya akan lihat pemain-pemain baru, siapa tahu ada yang lebih baik dari pemain lama. Dan itu yang akan kita panggil untuk ikut TC. Mereka kami panggil berdasarkan pengamatan saat kompetisi Liga 1 2019 yang sedang berlangsung dan Piala Presiden lalu,” tambahnya.

Selain menjalani latihan, Timnas Indonesia U-23 juga bakal menjalani satu kali uji coba selama TC di Yogyakarta. Bagas Adi dan kawan-kawan akan melawan klub Liga 2 2019, PSIM Yogyakarta di Stadion Sultan Agung, Bantul, Minggu 2 Juni mendatang.
Suasana lebaran bersama Timnas

Sementara, gelandang Timnas U-23, Sani Rizki Fauzi mengaku sangat menikmati latihan bersama skuat Garuda Muda. Pemain berusia 21 tahun itu juga menegaskan kesiapannya membela bangsa dan negara di Piala Merlion 2019 meski dalam suasana Idul Fitri. Piala Merlion akan berlangsung pada 7-9 Juni mendatang.

“Tidak ada masalah, ini ‘kan tugas negara dan kewajiban kami. Jadi, saya selalu siap kapanpun dipanggil. Alhamdulilah saya bersyukur bisa dipanggil lagi mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia. Saya bakal bekerja lebih keras dan siap memberikan yang terbaik,” ujar Sani Rizki Fauzi.

Sani termasuk “wajah lama” di Timnas asuhan Indra Sjafri. Ia sudah berada dalam tim sejak Piala AFF 2019 yang digelar Februari lalu. Ia masuk dalam Starting XI Garuda Muda di partai final lawan Thailand yang berakhir dengan skor 2-1.

Tak Pernah Menang, Persebaya Beri Djanur Lampu Kuning

Persebaya Surabaya gagal meraih satu pun kemenangan dari tiga pertandingan di bulan Ramadan. Terakhir Bajul Ijo bermain imbang 1-1 dari PSIS Semarang di Stadion Gelora Bung Tomo, Kamis (30/5/2019). Hasil ini jadi sinyal buruk bagi Bajul Ijo.

Manajemen tentunya kecewa dengan hasil ini. Mereka akan mengevaluasi tim pelatih atas hasil tidak memuaskan itu. Bahkan bisa jadi tim pelatih terkina imbasnya, diantaranya pemecatan.

”Kebobolan dua kali karena kelengahan. Tim ini seharusnya lebih baik dari saat ini. Kami akan evaluasi tim pelatih dan akan membuat keputusan secepatnya demi sesegera mungkin mengembalikan performa Persebaya yang semestinya,” kata Manajer Persebaya Candra Wahyudi.
Manajemen beri peringatan tegas

Masih awal musim, tiga pertandingan, namun manajemen Persebaya menegaskan harus segera melakukan perbaikan. Karena kalau kondisi yang terjadi saat ini terus berlanjut, maka Ruben Sanadi dkk akan kesulitan untuk memenuhi target. Yaitu memperbaiki peringkat lima besar yang diraih musim lalu.
Artikel Lain dari Penulis

”Itu menunjukkan ada yang tidak pas di tim kepelatihan. Sebenarnya setelah laga melawan Kalteng Putra sudah kami beri lampu kuning, kini akan ada keputusan tegas,” tegasnya.

Sebelumnya ada momen yang membuat mereka lengah hingga PSIS mencetak gol melalui Septian David Maulana. Saat itu, Persebaya terlalu lama bermain dengan sepuluh pemain karena Novan Setya Sasongko mengalami cedera. Ketika Abu Rizal Maulana dipersiapkan masuk menggantikan Novan, gawang Persebaya sudah kebobolan melalui sontekan Septian yang lolos dari kawalan di sisi kanan. Posisi yang ditempati Novan.

Tuesday, May 21, 2019

Kapten Persebaya: Kami Tidak Boleh Menyerah

Kapten Persebaya, Ruben Karel Sanadi mengaku kecewa dengan hasil imbang kontra Kalteng Putra pada pekan kedua Shopee Liga 1 yang disiarkan Indosiar, Selasa (21/05) malam. Sebab, ia dan rekan-rekannya sudah berusaha keras.

Tetapi menurut mantan pemain Persipura Jayapura tersebut, hasil tersebut tidak boleh diratapi, tapi harus menjadi pelecut semangat menatap laga berikutnya. Sehingga, Persebaya bisa meraih kemenangan.

"Kami jujur, sebagai pemain kami juga kecewa dengan hasil ini, walaupun kami sudah berusaha untuk kerja keras," kata Ruben Sanadi.

"Semoga pertandingan berikutnya, ini menjadi evaluasi pemain dalam lapangan, semoga menjadi pemicu buat kami," harapnya.

Namun, Ruben tetap meminta maaf kepada pendukungnya, Bonek dan Bonita yang selalu setia mendukung perjuangan Green Force. Karena Persebaya belum bisa mempersembahkan kemenangan.

Apa pesan Ruben Sanadi pada pemain Persebaya pasca dua laga gagal menang?

Tak Boleh Menyerah

Sebagai kapten tim, Ruben menegaskan bahwa dirinya juga punya tugas untuk memotivasi rekan-rekannya. Agar mereka bisa bangkit dan meraih hasil maksimal pada pekan-pekan berikutnya.

"Saya sampaikan sama teman-teman, kalah menang dalam sepak bola pasti ada, tapi kami tidak boleh menyerah, ke depan kami harus lebih baik lagi," tegasnya.

Namun, Ruben tak menampik bahwa dirinya sempat jengkel dengan kepemimpinan wasit pada laga Kalteng Putra. Termasuk kecewa dengan provokasi yang dilakukan oleh penggawa Laskar Isen Mulang.

Tetapi karena statusnya sebagai leader, dia berusaha untuk sabar dalam menyikapi segala kejadian di lapangan. Karena ia harus menjadi contoh baik bagi rekan-rekannya.

Klasemen Shopee Liga 1: Bali United di Puncak

 Bali United melewati dua laga awal Shopee Liga 1 yang disiarkan Indosiar dengan hasil gemilang. Pasukan Stefano Chugura meraih dua kemenangan dan kini berada di puncak klasemen sementara dengan raihan enam poin.

Bali United saat ini berada di puncak klasemen sementara Liga 1 2019 dengan raihan dua kemenangan dalam dua pekan pertama. Gol tunggal Yabes Roni pada menit ke-70 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, membawa Serdadu Tridatu mempertahankan tren positif.

Namun, korban Bali United di pekan pertama, Persebaya Surabaya, yang berusaha menebus kegagalan meraih poin di laga pertama, harus pasrah dengan hanya meraih satu poin di depan pendukung mereka yang memadati Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.

Persebaya sempat unggul lewat gol indah yang dicetak oleh Misbakus Solikin pada menit ke-23. Namun, hanya berselang tiga menit, Kalteng Putra sukses mencetak gol balasan lewat Patrich Wanggai.

Berkat hasil pertandingan hari pertama pekan kedua Liga 1 2019 ini, Bali United berhasil sampai di pucuk klasemen dengan enam poin yang sempurna.

Serdadu Tridatu dibuntuti oleh Kalteng Putra yang berada di peringkat kedua dengan empat poin, setelah di pekan pertama mampu mencuri tiga poin berkat kemenangan 2-1 di kandang PSIS Semarang.

Data dan Fakta

Hasil Pertandingan Selasa (21/5/2019)

Persebaya Surabaya 1-1 Kalteng Putra

(Misbakus Solikin 23' | Patrich Wanggai 26')

Bali United 1-0 Bhayangkara FC

(Yabes Roni 70')

Jadwal Pertandingan Rabu (22/5/2019)

Borneo FC vs Arema FC

Persela Lamongan vs Persipura Jayapura

Prediksi Borneo FC vs Arema FC 22 Mei 2019

Borneo FC akan menebus kegagalan meraih tiga poin pada laga kandang pertama di Shopee Liga 1 yang disiarkan Indosiar. Penebusan itu akan dilakukan saat menjamu Arema FC di Stadion Segiri, Samarinda, Rabu (22/5/2019) malam WIB.

Borneo FC ditahan Bhayangkara FC di kadang sendiri (16/5/2019), Sementara Arema justru menelan kekalahan dari tim promosi PSS Sleman (15/5/2019). Start yang buruk tersebut justru menjadikan pertemuan kedua tim ini menarik.

Tim Pesut Etam, yang berstatus tuan rumah, tentunya punya tekad lebih besar untuk menang. Jika sampai kalah, mereka bakal dapat kritikan dari suporter sendiri. Sebuah hal yang lumrah terjadi di Indonesia.

Pelatih Borneo FC, Mario Gomez, menyadari hal tersebut sehingga mereka tidak punya pilihan selain menang.

"Arema, saya tahu tim yang kuat. Mereka juga baru kalah di pertandingan pertama. Tapi, kami sangat butuh tiga poin penting di awal kompetisi dan sekarang pertandingan di kandang kami, jadi harus menang," jelas Mario Gomez.

Hanya, Borneo kemungkinan tidak bisa menurunkan gelandang serang asal Brasil, Renan Silva. Pemain 30 tahun ini mengalami cedera otot betis di pertandingan pertama melawan Bhayangkara FC.

Tetapi, Mario Gomes sudah mengantisipasinya. Dia menegaskan timnya selalu bermain dengan 11 peman, sehingga pelatih asal Argentina itu tidak mengandalkan satu pemain saja di lapangan.

"Jadi kami sudah siapkan pengganti jika memang Renan absen melawan Arema," tegasnya.

Sementara untuk evaluasi pasca ditahan Bhayangkara FC di laga pertama, Mario Gomes sudah menegaskan tim asuhannya sudah dapat pelajaran, tepatnya dengan kecolongan gol di masa injury time.

"Evaluasi pertandingan sebelumnya ada di konsentrasi pemain. Gol lawan di pengujung pertandingan itu bukan kesalahan satu atau dua pemain saja. Pemain Borneo FC akan belajar dari pengalaman tersebut," jelasnya.

Fokus pada Konsentrasi

Kondisi itu tidak berbeda jauh dengan Arema. Mereka datang ke Samarinda tanpa dua pemain inti yang cedera, yakni Alfin Tuasalamony dan Dendi Santoso.

Praktis, sektor kanan Arema sedikit berkurang kekuatannya. Meski, pelatih Arema, Milomir Seslija, mengakui sudah ada pemain yang siap sebagai penggantinya.

"Kami punya pengganti yang kualitasnya tidak berbeda dengan pemain inti, seperti Dedik Setiawan dan Ricky Ohorella," jelas Milo.

Selain tidak bermain dengan kekuatan terbaik, masalah konsentrasi pemain yang belum stabil juga dialami Singo Edan. Bedanya, kalau Borneo FC kebobolan di pengujung pertandingan, Arema justru kurang bisa mengontrol emosi di lapangan, terutama ketika kepemimpinan dianggap wasit tidak lagi adil.

Di pertandingan pertama, Hendro Siswanto dkk. kehilangan total konsentrasinya setelah ada kejadian kerusuhan penonton dan wasit dianggap banyak menguntungkan tuan rumah.

Namun, Milo sudah memperbaiki kelemahan timnya tersebut. Dalam sesi latihan di Malang, dia selalu menginstruksikan pemainnya tetap fokus, apa pun yang terjadi di lapangan.

Bahkan ada momen di mana Aremania menyalakan petasan ketika latihan berlangsung di Stadion Gajayana, Malang, Milo tetap memacu pemainnya untuk konsentrasi dengan internal game.

"Kalau tidak fokus, tentu kami bisa kehilangan poin lagi. Apalagi sekarang main di Samarinda. Dapat poin di sini tidak semudah mengucapkan target. Tapi,butuh perjuangan dan diterminasi tinggi pemain di lapangan," tegas pelatih asal Bosnia itu.

Prakiraan Susunan Pemain

Borneo FC (4-4-2): Nadeo Argawinata (kiper); Diego Michiels, Jan Lammers, Javlon Guseynov, Abdul Rahman (belakang); Terens Puhiri, Ichsan Kurniawan, Sultan Samma, Amrizal Umanailo (tengah); Lerby Eliandy, Matias Conti (striker)

Pelatih: Mario Gomez

Arema FC (4-2-3-1): Kartika Ajie (kiper); Ricky Ohorella, Hamka Hamzah, Arthur Cunha, Ahmad Alfarizi (belakang); Hendro Siswanto, Hanif Sjahbandi; Dedik Setiawan, Makan Konate, Ricky Kayame (tengah); Sylvano Comvalius (depan)

Pelatih: Milomir Seslija